twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Senin, 28 Januari 2013

CARA MEMBUAT BHOKASI

Dalam pertanian organik tentu saja tidak bisa terlepas dari BHOKASI. Bhokasi merupakan menu wajib yang tidak boleh ditinggalkan dalam pertanian organik.
Bhokasi  adalah pupuk kompos yang dihasilkan dari proses fermentasi atau peragian bahan organik
dengan teknologi mikroba matrik / mikroorganisme.Keunggulan penggunaan teknologi MIKROBA MATRIK adalah
pupuk organik (kompos) dapat dihasilkan dalam waktu yang relatif singkat dibandingkan dengan cara
konvensional.

Untuk teknologi mikroba matrik disini saya menggunakan SOT(SUPLEMEN ORGANIK CAIR) dari HCS. SOT sendiri merupakan salah satu jenis pupuk organik yang mengandung lima puluh dua mikroba laktogen yang berfungsi sebagai penyubur, pembenah, dan penyehat tanah. Juga terdapat unsur hara makro dan mikro yang seimbang untuk tanaman, senyawa bioaktif, hormon pertumbuhan, vitamin dan hara esensial bagi tanaman juga mengandung anti hama.

Bahan untuk pembuatan bokashi dapat diperoleh  dengan mudah
di sekitar lahan pertanian, seperti jerami, rumput, tanaman kacangan, sekam,  pupuk kandang atau
serbuk gergajian. Namun bahan yang paling baik digunakan sebagai bahan pembuatan bokashi adalah
dedak karena mengandung zat gizi yang sangat baik untuk mikroorganisme.

Bagaimana cara membuat bhokasi ? nah langsung saja di simak..




Bokashi POLA HCS

1. Bahan bahan :
        1.  800kg    KoHe ( Kotoran Hewan yang sudah menggunakan Pola Ternak HCS/ Pakan Fermentasi).
        2.   50kg    Dolomit.
        3.   50kg    Katul/Dedak.
        4.  150kg   Sekam/Brambut/Gergajian Kayu Sengon/Abu Sekam.
        5. 0.25kg   Gula pasir ( diencerkan ).
        6.       2L    Suplemen Organik Tanaman HCS ( 4botol ).

2. Semua bahan dicampur merata.
3. di beri Air dicampurkan sampai mammel/ngepyur/setengah basah.
4. ditutup/difermentasikan dalam drum/gentong/terpal selama 3hari ( 3x24jam ).
5. didinginkan.
6. digunakan/disebarkan dilahan anda.

Untk KoHe Non HCS
Harus diolah dahulu karena polar tinggi (menyebabkan gatal), bibit uret/orong2, bibit rumput dan bakteri penyakit lainya terdapat di KoHe non HCS tersebut.  
dengan cara :

        1. 800kg    KoHe non HCS
        2.      3L     PHEFOC ( tututp putih )
        3.   3sdm   Gula yang diencerkan

        Bahan2 tersebut ditambahkan Air sampai mammel/ngepyur/setengah basah.
        ditutup/difermentasikan dalam drum/gentong/terpal selama 1hari ( 24jam ).


Catatan
Ciri ciri Fermentasi yang berhasil adalah menghasilkan panas. 
(Sumber dari pelatihan pertani organik HCS)

Nah demikianlah langkah membuat bhokasi semoga bermanfaat. yang belum tau apa itu HCS bisa cari di google dengan keyword "bertani dan beternak organik polaHCS

20 komentar:

  1. Bagus juga konsepnya membahas soal pertanian.

    Sedikit saran, usahakan selama satu tahun kamu buat artikelmu sendiri. kalaupun harus copy paste, jangan di copas mentah-mentah. Tapi gunakanlah gaya bahasa kamu sendiri. Karena akan berpengaruh pada index google.

    Jangan lupa blogwalking ke rumah maya blogger lainnya. Karena itu adalah salah satu mendapatkan follower. Jangan enggan berkomentar di blog mereka. Siap promosikan situsnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. siap bos.. komen dulu sebelum brngkat ke sawah.

      Hapus
  2. Sukses ya mas disawahnya,
    pengensebenernya untuk pertanian2 gitu, tapi sayang lahan dikota saya ini kebanyakan beton dan semen dan gedung2 tinggi,

    palingan bisa sekedar tanaman kecil yg ditaruh di Pot

    BalasHapus
    Balasan
    1. SIP mas, bisa ko dng lahan sempit kita manfaatkan buat tanam dan insyallah menghasilkan jk ditekuni.
      tunggu saja insyaallah nanti ada postingan saya yg ada kaitannya dg pemanfaatan lahan sempit yg bisa buat penghasilan tambahan..

      Hapus
    2. mas exo SQ, dolomit itu apa ya ? aq kok belum tahu ? nwn

      Hapus
    3. dolomit ada di toko pertanian. bubuk warna putih bentuknya semacam kapur gamping, ya krna bahn dasarnya dr kapur gamping.

      Hapus
  3. sip sip sip
    lanjutkan exsistensinya.....

    BalasHapus
  4. mas, kalau buat bokashi ukuran 100 kg perbandinganya dengan bhan lain bagaimana??

    BalasHapus
  5. Dolomit itu apakah yg mengandung unsur magnesium itu mas???
    Infonya sangat bermanfaat...terimakasih...

    BalasHapus
  6. Saya mau tanya mas... untuk pembuatan bokasi dari kohe non Hcs.. apakah perlu juga ditambahkan SOT, Dolomit, Dedak dan abu sekam seperti bokasi dari kohe HCS? soale diatas yg saya baca bahannya cuman 3 macam..

    BalasHapus
    Balasan
    1. maksudnya sebelum masuk proses pembuatan BHOKASI feses non HCS harus di olah terlebih dahulu sperti diatas,
      setelah jd baru masuk ke pembuatan bhokasi yg dicmpur SOT itu...

      Hapus
  7. ooo begitu.... trus pupuk bokasi itu tahannya berapa hari mas??? maksud sya apakah bokasi yg masih tersisa bisa sya simpan dalam jangka waktu tertentu untuk sya gunakan kembali??? atau apakah sya harus buat bokasi yang baru lagi untuk perawatn selanjutnya?? terima kasih mas...

    BalasHapus
  8. q sering membuat bokasi, untuk budi daya jahe, untuk dolomit/kapur menurut saya bisa di hilangkan soalnya dolomit di gunakan sebagai penyeimbang ph tanah, atau mungkin ada fungsi lain yang saya gk tau,

    BalasHapus
  9. go success.... salam sukses untuk semua mitra HCS

    kami Menyediakan
    BOKASHI POLA HCS

    - Ukuran sak 25 kg harga 25 ribu
    - ukuran sak 50 kg harga 40 ribu
    - pembelian di atas 20 sak 50 kg harga 750 ribu per 20 sak

    Bahan dari Feses Ayam dicampur dengan Feses Kambing dengan pola sesuai dengan POLA HCS

    Kushaeri
    Tanggul Kulon - Tanggul - Jember - Jatim
    HP : 085257141555 dan 085228523915

    Melayani Pengiriman keluar kota ditambah ongkos pengiriman

    BalasHapus
  10. Untuk 25 kg bokasi, berapa jumlah banyak sedikitnyak sedikitnya bahan yang di gunakan? Balas!

    BalasHapus
  11. jika pesan sekarang masih melayani kah ???

    BalasHapus